Ibu Rumah Tangga dan Pebisnis, Bisakah?
Ibu Rumah Tangga dan Pebisnis, Bisakah?
Di era modern ini wanita mulai beranjak meniti kehidupan menjadi pendamping pria sekaligus partner di dunia kerja.
- 25 April 2014
- Tips & Lifestyle

Lapangan kerja juga terbuka luas bagi wanita. Selain bekerja, saat ini wanita jugamulai merambah dunia usaha atau bisnis. Lalu menjadi ibu rumah tangga dan pebisnis, bisakah?
Pada beberapa waktu lalu status ibu rumah tangga hanya dikenakan terhadap ibu yang tidak bekerja dan menjadi pendamping suami serta mengurus rumah tangga belaka. Namun seiring dengan berkembangnya waktu, tehnologi juga semakin maju, maka seorang ibu rumah tangga saat ini tidak hanya dapat berada di rumah melainkan bisa melakukan bisnis guna menambah penghasilan. Lalu apakah seorang pebisnis dapat dianggap sebagai ibu rumah tangga dan ibu rumah tangga dapat menjadi pebisnis? Jawabannya tentu saja dapat.
Definisi ibu rumah tangga di zaman sekarang sudah mulai mengalami pergeseran, cenderung sebagai seorang wanita yang tidak bekerja terikat di sebuah instansi sehingga mempunyai waktu mengurus rumah tangga relatif lebih banyak dibandingkan dengan waktu di luar rumah. Oleh karena itu ibu rumah tangga tersebut dapat menjalani bisnis tanpa mengganggu status sebagai pengurus rumah tangga. Beberapa jenis bisnis yang tepat antara lain adalah bisnis Multi Level Marketing (MLM), di mana waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis relative fleksibel dan bahkan bisa dikerjakan di dalam rumah. Kemudian bisnis membuat hiasan, menjahit, ataupun membuat produksi kue dan makanan. Bisnis membuka usaha warung ataupun toko kelontong juga dapat dijadikan alternatif bagi bisnis seorang ibu rumah tangga. Menjadi ibu rumah tangga dan pebisnis, bisakah? Akan semakin jelas jawabannya bagi ibu rumah tangga yang melakukan bisnis jasa. Bisnis jasa bagi ibu rumah tangga antara lain menjual vocher kartu telekomunikasi, makelar produk, bisnis penulisan dan lain sebagainya.
Bahkan kini mulai dibuka banyak kesempatan bagi ibu rumah tangga untuk dapat menjadi pembicara di seminar-seminar, tentu saja dengan syarat sang ibu mempunyai kemampuan untuk menjual sebuah ilmu, sebagai contoh bagaimana mengelola keuangan keluarga, mengasuh anak dan lain sebagainya. Sehingga terjawab sudah pertanyaan dan ibu rumah tangga dan pebisnis, bisakah?